Hidrogen (bahasa Latin: hydrogenium, dari bahasa Yunani: hydro: air, genes: membentuk) adalah unsur kimia pada tabel periodik yang memiliki simbol H dan nomor atom 1. Pada suhu dan tekanan standar, hidrogen tidak berwarna, tidak berbau, bersifat non-logam, bervalensi tunggal, dan merupakan gas diatomik yang sangat mudah terbakar. Dengan massa atom 1,00794 amu, hidrogen adalah unsur teringan di dunia.
Hidrogen juga adalah unsur paling melimpah dengan persentase kira-kira 75% dari total massa unsur alam semesta.[1] Kebanyakan bintang dibentuk oleh hidrogen dalam keadaan plasma. Senyawa hidrogen relatif langka dan jarang dijumpai secara alami di bumi, dan biasanya dihasilkan secara industri dari berbagai senyawa hidrokarbon seperti metana. Hidrogen juga dapat dihasilkan dari air melalui proses elektrolisis, namun proses ini secara komersial lebih mahal daripada produksi hidrogen dari gas alam.
Senyawa Hidrogen
Senyawa hidrogen sering disebut sebagai hidrida,
sebuah istilah yang tidak mengikat. Oleh kimiawan, istilah "hidrida"
biasanya memiliki arti atom H yang mendapat sifat anion, ditandai dengan
H−. Keberadaan anion hidrida, dikemukakan oleh Gilbert N. Lewis
pada tahun 1916 untuk gologngan I dan II hidrida garam,
didemonstrasikan oleh Moers pada tahun 1920 dengan melakukan
elektrolisis litium hidrida cair (LiH) yang menghasilkan sejumlah hidrogen pada anode.[33]
Untuk hidrida selain logam golongan I dan II, istilah ini sering kali
membuat kesalahpahaman oleh karena elektronegativitas hidrogen yang
rendah. Pengecualian adalah hidrida golongan II BeH2 yang polimerik.
KLOR
- Sifat-sifat
Gas klorin berwarna kuning-kehijauan, dapat larut dalam air, mudah
bereaksi dengan unsur lain. Klorin dapat mengganggu pernapasan, merusak
selaput lendir dan dalam wujud cairnya dapat membakar kulit. Klorin
tergolong dalam grup unsur halogen (pembentuk garam) dan diperoleh dari
garam klorida dengan mereaksikan zat oksidator atau lebih sering dengan
proses elektrolisis. Merupakan gas berwarna kuning kehijauan dan dapat
bersenyawa dengan hampir semua unsur. Pada suhu 10oC, satu volume air dapat melarutkan 3.10 volume klorin, sedangkan pada suhu 30oC hanya 1.77 volume.
Klorin
banyak digunakan dalam pengolahan air bersih dan air limbah sebagai
Oksidator dan desinfektan. Sebagai oksidator, klorin digunakan untuk
menghilangkan bau dan rasa pada pengolahan air bersih. Untuk
mengoksidasi Fe(II) dan Mn(II) yang banyak terkandung dalam air tanah
menjadi Fe(III) dan Mn(III).
Yang
dimaksud dengan klorin tidak hanya Cl2 saja akan tetapi termasuk pula
asam hipoklorit (HOCl) dan ion hipoklorit (OCl-), juga beberapa jenis
kloramin seperti monokloramin (NH2Cl) dan dikloramin (NHCl2) termasuk di
dalamnya. Klorin dapat diperoleh dari gas Cl2 atau dari garam-garam
NaOCl dan Ca(OCl)2. Kloramin terbentuk karena adanya reaksi antara
amoniak (NH3) baik anorganik maupun organik aminoak di dalam air dengan
klorin.
Bentuk
desinfektan yang ditambahkan akan mempengaruhi kualitas yang
didesinfeksi. Penambahan klorin dalam bentuk gas akan menyebabkan
turunnya pH air. Karena terjadi pembentukan asam kuat. Akan tetapi
penambahan klorin dalam bentuk natrium hipoklorit akan menaikkan
alkalinitas air tersebut sehingga pH akan lebih besar. Sedangkan kalsium
hipoklorit akan menaikkan pH dan kesadahan total air yang didesinfeksi
kaporit adalah senyawa kimia ( CaOCl2 ), yg pada kadar tinggi bersifat
korosif. Pada prosentase rendah bisa digunakan sebagai penjernih air,
pemutih pakaian, membunuh jentik, disinfektan. IODIN
Sifat-sifat
Iodin adalah padatan berkilauan berwarna hitam kebiru-biruan, menguap pada suhu kamar menjadi gas ungu biru dengan bau menyengat. Iod membentuk senyawa dengan banyak unsur, tapi tidak sereaktif halogen lainnya, yang kemudian menggeser iodida. Iod menunjukkan sifat-sifat menyerupai logam. Iod mudah larut dalam kloroform, karbon tetraklorida, atau karbon disulfida yang kemudian membentuk larutan berwarna ungu yang indah. Iod hanya sedikit larut dalam air.
Isotop
Ada 30 isotop yang sudah dikenali. Tapi hanya satu isotop yang stabil, 127I yang terdapat di alam. Isotop buatan 131I, memiliki masa paruh waktu 8 hari, dan digunakan dalam proses penyembuhan kelenjar tiroid. Senyawa yang paling umum adalah iodida dari natrium dan kalium (KI), juga senyawa iodatnya (KIO3). Kekurangan iod dapat menyebabkan penyakit gondok.
Kegunaan
Senyawa iod sangat penting dalam kimia organik dan sangat berguna dalam dunia pengobatan. Iodida dan tiroksin yang mengandung iod, digunakan sebagai obat, dan sebagai larutan KI dan iod dalam alkohol digunakan sebagai pembalut luar. Kalium iodida juga digunakan dalam fotografi. Warna biru tua dengan larutan kanji merupakan karakteristik unsur bebas iod.
NITROGEN
Sejarah
Nitrogen (Latin nitrum, Bahasa Yunani Nitron berarti "soda asli", "gen", "pembentukan") secara resmi ditemukan oleh Daniel Rutherford pada 1772, yang menyebutnya udara beracun atau udara tetap. Pengetahuan bahwa terdapat pecahan udara yang tidak membantu dalam pembakaran telah diketahui oleh ahli kimia sejak akhir abad ke-18 lagi. Nitrogen juga dikaji pada masa yang lebih kurang sama oleh Carl Wilhelm Scheele, Henry Cavendish, dan Joseph Priestley, yang menyebutnya sebagai udara terbakar atau udara telah flogistat. Gas nitrogen adalah cukup lemas sehingga dinamakan oleh Antoine Lavoisier sebagai azote, daripada perkataan Yunani αζωτος yang bermaksud "tak bernyawa". Istilah tersebut telah menjadi nama kepada nitrogen dalam perkataan Perancis dan kemudiannya berkembang ke bahasa-bahasa lain.
Senyawa
Hidrida utama nitrogen ialah amonia (NH3) walaupun hidrazina (N2H4) juga banyak ditemukan. Amonia bersifat basa dan terlarut sebagian dalam air membentuk ion ammonium (NH4+). Amonia cair sebenarnya sedikit amfiprotik dan membentuk ion ammonium dan amida (NH2-); keduanya dikenal sebagai garam amida dan nitrida (N3-), tetapi terurai dalam air.Gugus bebas amonia dengan atom hidrogen tunggal atau ganda dinamakan amina. Rantai, cincin atau struktur hidrida nitrogen yang lebih besar juga diketahui tetapi tak stabil.
FOSFOR
Fosfor merupakan bahan makanan utama yang digunakan oleh semua organisme untuk pertumbuhan dan sumber energi. Fosfor di dalam air laut, berada dalam bentuk senyawa organik dan anorganik. Dalam bentuk senyawa organik, fosfor dapat berupa gula fosfat dan hasil oksidasinya, nukloeprotein dan fosfo protein. Sedangkan dalam bentuk senyawa anorganik meliputi ortofosfat dan polifosfat.
Senyawa
Senyawa anorganik fosfat dalam air laut pada umumnya berada dalam bentuk ion (orto) asam fosfat (H3PO4), dimana 10% sebagai ion fosfat dan 90% dalam bentuk HPO42-. Fosfat merupakan unsur yang penting dalam pembentukan protein dan membantu proses metabolisme sel suatu organisme (Hutagalung et al, 1997).
Sifat Fisika dan Kimia Unsur Fosfor
a.
Sifat Fisika Unsur
Fosfor
1.) Warna
: tidak berwarna/merah/putih
2.) Wujud
: padat
3.) Titik
didih : 550 K (2770C)
4.) Titik
leleh : 317,3 K (44,20C)
5.) Massa
jenis (fosfor merah) : 2,34 g/cm3
Massa jenis (fosfor putih) : 1,823 g/cm3
Massa jenis (fosfor hitam) : 2,609 g/cm3
6.) Energi
ionisasi (fosfor putih) : 1011,8 kj/mol
7.) Secara umum fosfor membentuk padatan putih yang
lengket yang memiliki bau yang tak enak tetapi ketika murni menjadi tak
berwarna dan transparan
8.) Fosfor
putih mudah menguap dan larut dalam pelarut nonpolar benzena
9.) Fosfor
merah tidak larut dalam semua pelarut.
b.
Sifat Kimia Unsur
Fosfor
1.) Fosfor
putih bersifat sangat reaktif, memancarkan cahaya, mudah terbakar di udara,
beracun. Fosfor putih digunakan sebagai bahan baku pembuatan asam fosfat di
industri.
2.) Fosfor
merah bersifat tidak reaktif, kurang beracun. Fosfor merah digunakan sebagai
bahan campuran pembuatan pasir halus dan bidang gesek korek api.
Kegunaan dan Kerugian Unsur Fosfor
a.
Kegunaan
- Fosfor sangat penting dan dibutuhkan oleh mahluk hidup tanpa adanya fosfor tidak mungkin ada organik fosfor di dalam Adenosin trifosfat (ATP) Asam Dioksiribo nukleat (DNA) dan Asam Ribonukleat (ARN) mikroorganisme membutuhkan fosfor untuk membentuk fosfor anorganik dan akan mengubahnya menjadi organik fosfor yang dibutuhkan untuk menjadi organik fosfor yang dibutuhkan, untuk metabolisme karbohidrat, lemak, dan asam nukleat.
- Kegunaan fosfor yang terpenting adalah dalam pembuatan pupuk, bahan korek api, kembang api, pestisida, odol, dan deterjen.
OKSIGEN
S Sifat Fisik
Oksigen
adalah unsur ketiga terbanyak yang ditemukan berlimpah di matahari, dan
memainkan peranan dalam siklus karbon-nitrogen, yakni proses yang
diduga menjadi sumber energi di matahari dan bintang-bintang. Oksigen
dalam kondisi tereksitasi memberikan warna merah terang dan kuning-hijau
pada Aurora Borealis. Warna oksigen cair adalah biru seperti warna biru langit.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogen
http://mahardika-duniaku.blogspot.com/2011/07/analisis-air-oksigen-terlarut-dan.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Nitrogen
http://vhuthu26.blogspot.com/2011/12/makalah-fosfor.html