Jumat, 24 Februari 2012

Misteri Bilangan Nol

Yusmichad Yusdja, Staf peneliti pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial dan ekonomi Pertanian IPB
Ratusan tahun yang lalu, manusia hanya mengenal 9 lambang bilangan yakni 1, 2, 2, 3, 5, 6, 7, 8, dan 9. Kemudian, datang angka 0, sehingga jumlah lambang bilangan menjadi 10 buah. Tidak diketahui siapa pencipta bilangan 0, bukti sejarah hanya memperlihatkan bahwa bilangan 0 ditemukan pertama kali dalam zaman Mesir kuno. Waktu itu bilangan nol hanya sebagai lambang. Dalam zaman modern, angka nol digunakan tidak saja sebagai lambang, tetapi juga sebagai bilangan yang turut serta dalam operasi matematika. Kini, penggunaan bilangan nol telah menyusup jauh ke dalam sendi kehidupan manusia. Sistem berhitung tidak mungkin lagi mengabaikan kehadiran bilangan nol, sekalipun bilangan nol itu membuat kekacauan logika. Mari kita lihat.
Nol, penyebab komputer macet
Pelajaran tentang bilangan nol, dari sejak zaman dahulu sampai sekarang selalu menimbulkan kebingungan bagi para pelajar dan mahasiswa, bahkan masyarakat pengguna. Mengapa? Bukankah bilangan nol itu mewakili sesuatu yang tidak ada dan yang tidak ada itu ada, yakni nol. Siapa yang tidak bingung? Tiap kali bilangan nol muncul dalam pelajaran Matematika selalu ada ide yang aneh. Seperti ide jika sesuatu yang ada dikalikan dengan 0 maka menjadi tidak ada. Mungkinkah 5*0 menjadi tidak ada? (* adalah perkalian). Ide ini membuat orang frustrasi. Apakah nol ahli sulap?
Lebih parah lagi-tentu menambah bingung-mengapa 5+0=5 dan 5*0=5 juga? Memang demikian aturannya, karena nol dalam perkalian merupakan bilangan identitas yang sama dengan 1. Jadi 5*0=5*1. Tetapi, benar juga bahwa 5*0=0. Waw. Bagaimana dengan 5o=1, tetapi 50o=1 juga? Ya, sudahlah. Aturan lain tentang nol yang juga misterius adalah bahwa suatu bilangan jika dibagi nol tidak didefinisikan. Maksudnya, bilangan berapa pun yang tidak bisa dibagi dengan nol. Komputer yang canggih bagaimana pun akan mati mendadak jika tiba-tiba bertemu dengan pembagi angka nol. Komputer memang diperintahkan berhenti berpikir jika bertemu sang divisor nol.
Bilangan nol: tunawisma
Bilangan disusun berdasarkan hierarki menurut satu garis lurus. Pada titik awal adalah bilangan nol, kemudian bilangan 1, 2, dan seterusnya. Bilangan yang lebih besar di sebelah kanan dan bilangan yang lebih kecil di sebelah kiri. Semakin jauh ke kanan akan semakin besar bilangan itu. Berdasarkan derajat hierarki (dan birokrasi bilangan), seseorang jika berjalan dari titik 0 terus-menerus menuju angka yang lebih besar ke kanan akan sampai pada bilangan yang tidak terhingga. Tetapi, mungkin juga orang itu sampai pada titik 0 kembali. Bukankah dunia ini bulat? Mungkinkah? Bukankah Columbus mengatakan bahwa kalau ia berlayar terus-menerus ia akan sampai kembali ke Eropa?
Lain lagi. Jika seseorang berangkat dari nol, ia tidak mungkin sampai ke bilangan 4 tanpa melewati terlebih dahulu bilangan 1, 2, dan 3. Tetapi, yang lebih aneh adalah pertanyaan mungkinkan seseorang bisa berangkat dari titik nol? Jelas tidak bisa, karena bukankah titik nol sesuatu titik yang tidak ada? Aneh dan sulit dipercaya? Mari kita lihat lebih jauh.
Jika di antara dua bilangan atau antara dua buah titik terdapat sebuah ruas. Setiap bilangan mempunyai sebuah ruas. Jika ruas ini dipotong-potong kemudian titik lingkaran hitam dipindahkan ke tengah-tengah ruas, ternyata bilangan 0 tidak mempunyai ruas. Jadi, bilangan nol berada di awang-awang. Bilangan nol tidak mempunyai tempat tinggal alias tunawisma. Itulah sebabnya, mengapa bilangan nol harus menempel pada bilangan lain, misalnya, pada angka 1 membentuk bilangan 10, 100, 109, 10.403 dan sebagainya. Jadi, seseorang tidak pernah bisa berangkat dari angka nol menuju angka 4. Kita harus berangkat dari angka 1.
Mudah, tetapi salah
Guru meminta Ani menggambarkan sebuah garis geometrik dari persamaan 3x+7y = 25. Ani berpikir bahwa untuk mendapatkan garis itu diperlukan dua buah titik dari ujung ke ujung. Tetapi, setelah berhitung-hitung, ternyata cuma ada satu titik yang dilewati garis itu, yakni titik A(6, 1), untuk x=6 dan y=1. Sehingga Ani tidak bisa membuat garis itu. Sang guru mengingatkan supaya menggunakan bilangan nol. Ya, itulah jalan keluarnya. Pertama, berikan y=0 diperoleh x=(25-0)/3=8 (dibulatkan), merupakan titik pertama, B(8,0). Selanjutnya berikan x=0 diperoleh y=(25-3.0)/7=4 (dibulatkan), merupakan titik kedua C(0,4). Garis BC, adalah garis yang dicari. Namun, betapa kecewanya sang guru, karena garis itu tidak melalui titik A. Jadi, garis BC itu salah.
Ani membela diri bahwa kesalahan itu sangat kecil dan bisa diabaikan. Guru menyatakan bahwa bukan kecil besarnya kesalahan, tetapi manakah yang benar? Bukankah garis BC itu dapat dibuat melalui titik A? Kata guru, gunakan bilangan nol dengan cara yang benar. Bagaimana kita harus membantu Ani membuat garis yang benar itu? Mudah, kata konsultan Matematika. Mula-mula nilai 25 dalam 3x+7y harus diganti dengan hasil perkalian 3 dan 7 sehingga diperoleh 3x+7y=21.
Selanjutnya, dalam persamaan yang baru, berikan y=0 diperoleh x=21/3=7 (tanpa pembulatan) itulah titik pertama P(6,1). Kemudian berikan nilai x=0 diperoleh y=21/7 = 3 (tanpa pembulatan), itulah titik kedua Q(0, 3). Garis PQ adalah garis yang sejajar dengan garis yang dicari, yakni 3x+7y=25. Melalui titik A tarik garis sejajar dengan PQ diperoleh garis P1Q1. Nah, begitulah. Sang murid telah menemukan garis yang benar berkat bantuan bilangan nol.
Akan tetapi, sang guru masih sangat kecewa karena sebenarnya tidak ada satu garis pun yang benar. Bukankah dalam persamaan 3×1+7×2=25 hanya ada satu titik penyelesaian yakni titik A, yang berarti persamaan 3×1+7×2 itu hanya berbentuk sebuah titik? Bahkan pada persamaan 3×1+7×2=21 tidak ada sebuah titik pun yang berada dalam garis PQ. Oleh karena itu, garis PQ dalam sistem bilangan bulat, sebenarnya tidak ada. Aneh, bilangan nol telah menipu kita. Begitulah kenyataannya, sebuah persamaan tidak selalu berbentuk sebuah garis.
Bergerak, tetapi diam
Bilangan tidak hanya terdiri atas bilangan bulat, tetapi juga ada bilangan desimal antara lain dari 0,1; 0,01; 0,001; dan seterusnya sekuat-kuat kita bisa menyebutnya sampai sedemikian kecilnya. Karena sangat kecil tidak bisa lagi disebut atau tidak terhingga dan pada akhirnya dianggap nol saja. Tetapi, ide ini ternyata sempat membingungkan karena jika bilangan tidak terhingga kecilnya dianggap nol maka berarti nol adalah bilangan terkecil? Padahal, nol mewakili sesuatu yang tidak ada? Waw. Begitulah.
Berdasarkan konsep bilangan desimal dan kontinu, maka garis bilangan yang kita pakai ternyata tidak sesederhana itu karena antara dua bilangan selalu ada bilangan ke tiga. Jika seseorang melompat dari bilangan 1 ke bilangan 2, tetapi dengan syarat harus melompati terlebih dahulu ke bilangan desimal yang terdekat, bisakah? Berapakah bilangan desimal terdekat sebelum sampai ke bilangan 2? Bisa saja angka 1/2. Tetapi, anda tidak boleh melompati ke angka 1/2 karena masih ada bilangan yang lebih kecil, yakni 1/4. Seterusnya selalu ada bilangan yang lebih dekat… yakni 0,1 lalu ada 0,01, 0,001, …, 0,000001. demikian seterusnya, sehingga pada akhirnya bilangan yang paling dekat dengan angka 1 adalah bilangan yang demikian kecilnya sehingga dianggap saja nol. Karena bilangan terdekat adalah nol alias tidak ada, maka Anda tidak pernah bisa melompat ke bilangan 2?

sumber : forumsains.com

Senin, 13 Februari 2012

Cara Baru Kuras WC



Anda mau menguras WC anda..? tapi tidak ada mobil sedot, atau tidak mau sewa tukang sedot..? coba gunakan  BioDOTTEL.
Inilah keuntungan menguras WC dengan BioDOTTEL diantaranya :
  • Menguras septic tank / WC mampet atau penuh tanpa disedot.
  • Menjaga kualitas air sumur dekat septic tank / WC.
  • Menghilangkan bau tak sedap.
  • Membunuh kuman penyebab disentri, cholera, dan typus karena bakteri dalam BioDOTTEL akan memakan bakteri patogen yang merugikan, sehingga rembesan septic tank tidak akan mencemari air tanah di sekelilingnya.
  • Mengubah kotoran menjadi air (H2O) yang meresap ke dalam tanah (tidak mencemari lingkungan) dan menjadi gas (CO2) yang tidak berbau.
Cara Penggunaan
  1. Tuangkan 1 botol BioDOTTEL (ukuran 100 ml) ke dalam closet (septic tank: 2m3).
  1. Siram dengan air secukupnya dan biarkan selama 4-5 jam (sebaiknya saat malam hari).
  1. Untuk menghilangkan bau, campurkan 3 tutup BioDOTTEL dengan 1 liter air, semprotkan.
BioDOTTEL juga bisa digunakan untuk menghilangkan bau tak sedap pada kamar mandi, toilet, tempat pembuangan air, dan saluran air yang macet, dan pada kandang/kotoran hewan ternak. BioDOTTEL aman bagi manusia, hewan ternak, tumbuhan dan lingkungan karena terbuat dari bahan Herbal Hayati.
Kandungan Bakteri
Lactobacillus, Saccharomyces, Acetobacter
Sumber:Biodottel.com
Untuk Info dan Pemesanan daerah Lampung:085369419692 

Kamis, 02 Februari 2012

Hati-hati dengan Wazzub

Beberapa hari terakhir, kita banyak melihat di Facebook, email, inbox, dan SMS tentang Wazzub. Intinya adalah mereferral kita untuk ikut bergabung di Wazzub. Sebuah situs yang akan menjadi mesin pencari (search engine) dan akan menjadi pesaing facebook dan Google. Konon begitu. Tetapi, saya melihat banyak hal yang sangat ganjil tentang Wazzub, apalagi kalau dikatakan Wazzub akan menjadi mesin pencari menyaingi si raksasa Google. Untuk sebuah ide atau cita-cita besar dengan niat yang baik, Wazzub jauh dari kredibilitas. Contoh fakta: (saya lihat sampai tanggal 28 Januari 2012)
  1. Tidak ada member area yang memungkinkan sesorang yang memiliki akun di Wazzub untuk melihat akunnya. Pada umumnya, sebuah situs yang mengharuskan seseorang sign up, pasti ada member area, untuk mengedit profil, foto, data diri, merubah password, merubah email dll.
  2. Domain yang digunakan sebagai domain utama Wazzub adalah dot info, bukan dot com. Dot info ini dalam urutan TLD (Top Level Domain) termasuk domain murahan. Saya bisa buatkan Anda website www.bukanwazzub.info hanya dengan biaya Rp. 80.000, murah bukan? Mungkinkah sebuah situs raksasa hanya menggunakan domain murahan yang bukan TLD tertinggi seperti dot com. Memang, www.wazzub.com juga bisa dibuka dengan tampilan yang sama tetapi tidak memiliki fasilitas referral.
  3. Silahkan buka www.wazzub.com dan buka di tab baru dengan alamat referral Wazzub milik Anda atau milik teman Anda. Lihat tampilannya. Saya mencoba membuka www.wazzub.com tertera jumlah usernya 531.000 sementara di link referral www.wazzub.info jumlahnya berjalan, ada count-nya.
  4. Sistem Wazzub dalam mengirimkan email verifikasi juga cukup unik, Wazzub seperti menganjurkan kita menggunakan email dari Gmail dan tidak menyarankan penggunakan AOL dan HOTMAIL. Meskipun pihak Wazzub memberi keterangan bahwa mungkin saja terjadi kegagalan deteksi spam pada AOL dan HOTMAIL yang menyebabkan email verifikasi di kedua layanan email tersebut akan terganggu. Ada apa ini?
  5. Blog Wazzub yang beralamat di www.heywazzub.blogspot.com juga terbilang lucu. Blog itu dibuat dengan GRATIS alias tidak mengeluarkan biaya apapun dalam hosting maupun domainnya. Tampilan yang dipakaipun hanya menggunakan tampilan dasar, sangat mirip dengan hasil karya seseorang yang baru bisa ngeblog untuk pertama kalinya. Dan, di dunia ini banyak sekali situs blogging, kenapa Wazzub menggunakan Blogspot? Bukankah Blogspot itu milik Google? Bukankah Wazzub justru akan menjadi pesaing Google? :))
Hal-hal itulah yang diprediksi akan berdampak buruk terhadap kemungkinan pishing atau pencurian data user. Semisal, anjuran Wazzub menggunakan Gmail bisa jadi adalah cara Wazzub mencuri database dengan cara menyimpan akun Anda beserta password yang Anda gunakan untuk sign up di Wazzub.
Ingat, kebanyakan orang menggunakan password yang sama untuk berbagai email sign up. Kemungkinan ini bisa dimanfaatkan oleh Wazzub mencuri akun Anda di Gmail/Yahoo atau email yang Anda pakai untuk mendaftarkan diri di Wazzub. Akun email anda bisa saja dicuri. Untuk apa? Bisa jadi untuk pishing, spamming, hingga hacking dan pencurian database.

Lalu bagaimana jika Anda ingin lebih aman dan mengamankan email Anda? Lakukan segera perubahan password pada akun email Anda. Perketat tingkat kesulitannya.

Jika Anda belum bergabung di Wazzub tetapi penasaran, coba saja masuk sign up dengan sebuah email yang tidak penting, atau email abal-abal. Sehingga jika prediksi ini terjadi, email primer Anda tetap aman